Selasa, 07 Juni 2011

Bunga mawar dan pohon cemara

Konon di tengah hutan, bunga mawar menertawakan pohon cemara seraya berkata;
"Meskipun anda tumbuh begitu tegap, tetapi anda tidak memiliki keharuman sehingga tidak dapat menarik kumbang dan lebah untuk mendekat."

Pohon cemara diam saja. Demikianlah bunga mawar di mana-mana menyiarkan dan menceritakan tampak buruk pohon cemara, sehingga membuat pohon cemara tersingkir dan menyendiri di tengah hutan.

Ketika musim dingin datang dan turun salju yang lebat, bunga mawar yang sombong sangat sulit mempertahankan kehidupannya. Demikian pula dengan pohon dan bunga-bunga lainnya. Hanya pohon cemara yang masih tegak berdiri di tengah badai dingin yang menerpa bumi.

Di tengah malam yang sunyi, salju berbincang-bincang dengan pohon cemara.
Salju berkata; " Setiap tahun saya datang ke bumi ini, selalu melihat kemakmuran dan keramaian di bumi berubah wajah. Hanya gersang dan sunyi senyap yang menyelimuti bumi. Namun, kamulah satu-satunya yang dapat melewati ujian saya dan berdiri tegak hingga dapat menahan segala macam tekanan alam. Begitu pula alam kehidupan dan manusia selalu mengalami perubahan."

Demikianlah pembicaraan menarik antara pohon cemara dan salju yang terjadi
di tengah malam pada musim dingin.

Sedih dan gembira selalu datang silih berganti; hanya dengan keteguhan jiwa
dan pikiran, kebahagiaan itu dapat diraihnya. Caci maki dan fitnah tidak dapat menjatuhkan orang yang kuat.

Di dalam ungkapan Timur sering terdapat kata-kata :
" Menengadah ke langit dan membuang ludah." dan "Menabur debu dengan angin yang berlawanan." Ini semua mengisahkan kebodohan-kebodohan yang dilakukan seseorang dan pada akhirnya mencelakakan dirinya sendiri. Menghadapi fitnahan dan celaan, hendaknya seseorang berlapang dada bagaikan langit besar yang tak bertepi.

Cuaca terang dan berawan selalu silih berganti.

Belajar bagaikan cermin yang jernih dapat melihat keadaan sebenarnya.

Bunga mawar hanya merasakan kepuasan dan kecongkakan sejenak, tetapi pohon cemara dapat menghadapi, menerima dan menahan diri dengan tenang dan sabar.

Kita harus belajar dari sifat pohon cemara yang tegar menahan serangan, baik serangan yang bersifat tindakan, ucapan maupun pikiran ; dan menjadikannya sesuatu yang sejuk, hangat dan damai. 

Sumber : Klik Disini

Related Posts:

  • Gadis dengan Setangkai MawarJohn Blanford berdiri tegak dari bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit. John sedang menunggu seorang gadis yang dekat dalam hatinya tetapi tidak mengenal wajahnya, seorang ga… Read More
  • Sejenak bersama Hati ** Hati adalah bejana Allah di muka bumi. Yang paling Dia sukai adalah hati yg paling lembut, paling kuat dan paling terjaga. Yang paling jauh dari Allah adalah hati yg keras. Jika hati telah keras, pandangan menjadi h… Read More
  • Caraku Mencintaimu Seorang perempuan baru saja melihat rekan perempuannya mendapat kiriman buket bunga yang besar dan cantik dari seorang kurir. Usut punya usut, ternyata bunga tersebut dari suaminya. Suaminya membuat kejutan dengan mengirim… Read More
  • Tentang Pernikahan “Sedikit Renungan cerita buat kita yang banyak hikmahnya jika kita mau mengkajinya” Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yan… Read More
  • Surat Seorang Ibu Untuk Menantu Laki - LakinyaWAHAI MENANTUKU aku hanyalah seorang ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri dengan melihat putriku sebagai istrimu dan engkau sebagai menantuku. bila engkau membaca pesan ini semoga engkau melihat pula bayang wajah ibu … Read More

2 komentar:

Thanks Sudah Berkunjung dan Kasih Komen ^^