Today is wonderful!

Orang yang tak pernah membuat kesalahan, maka tak akan pernah mencoba sesuatu yang baru." - Albert Einstein

Today you will be success!

Orang-orang yang ada di sekitarmu dapat dijadikan inspirasi, atau bahkan menguras tenagamu. Jadi, pilihlah secara baik-baik."Hans F. Hanson

Today I want to around the world!

"Kamu tidak akan pernah bisa kehabisan kreativitas. Semakin kamu menggunakannya, semakin banyak yang kamu miliki." - Maya Angelou

Today i will meet you in romantic place!

"Pikiran kita ibarat parasut, hanya berfungsi ketika terbuka." - Walt Disney

Today I will come to BTS concert!

"Jangan ragu untuk membuang apa yang tidak kau perlukan" Florist in RUN BTS ep. 98

Jumat, 21 Oktober 2011

Seperti Secangkir Kopi

Malam ini -meski tidak selarut biasanya, saya masih terhitung lambat tiba di rumah. sehingga menemukan anak saya sudah lelap dibuai mimpi.

'mungkin dia kelelahan, tadi sore main kebut-kebutan sepeda dengan teman-temannya', jelas bunda.

maka selepas mandi, sembari memisah lelah saya memilih duduk di teras depan berteman secangkir kopi panas dan mengobrol dengan bunda. seselesainya, saya berencana meneruskan sisa pekerjaan dari kantor.

pada seruputan yang kesekian, saya mengeluhkan betapa melelahkannya hari-hari belakangan ini.

mendengarnya, bunda hanya tersenyum tanpa menanggapi.

sejenak. dia berucap, 'menurut ayah, berapa berat segelas kopi yang sedang ayah pegang itu?', tanyanya.

saya menggeleng, tetapi menjawab,'tidak sampai seperempat kilo barangkali'. 'kenapa?', sambung saya keheranan.

'kira-kira kalau ayah angkatpegang selama satu menit, ayah bakalan lelah tidak?, jawabnya.

saya menggeleng.

'kalau satu jam?', sambungnya.

'pasti tangan ayah jadi sakit', jawab saya.

'kalau seharian penuh, kira-kira sanggup tidak?', tambahnya.

dan saya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

'barangkali seperti itulah beban. secangkir kopi yang sebenarnya berberat sama, semakin lama kita angkatpegang, makin terasa pula beratnya'.

'bayangkan jika kita membawanya terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. sebab beban itu serasa meningkat beratnya'.

'apa yang sebaiknya kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi'.

'sekaliwaktu kita harus meninggalkan beban kita secara berkala, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi'.

'jadi sebelum pulang ke rumah, tinggalkan saja beban pekerjaan. jangan bawa pulang. akan lebih baik bila kita istirahat dan bersenang-senang'.

'bukankah beban itu dapat diambil lagi besok?'.

menyelesaikan kalimat terakhirnya, bunda beringsut permisi hendak tidur.

sementara saya menekur. dan rasanya ucapan panjang bunda memang ada benarnya. maka saya mengurung niat menerusrampungkan sisa pekerjaan.

hanya saja yang terjadi adalah, bukannya memilih beristirahat, saya justru menyusul bunda tidur, memeluknya hingga 'bersenang-senang' dengan bunda.

dan seperti mengangkat secangkir kopi, satu jam kemudian kami saling kelelahan. namun demikian, malam ini kami merasa bahagia. semoga esok pagi menjadi segar karenanya. 



sumber : http://www.bluefame.com/topic/443531-seperti-secangkir-kopi/

Ikan Beracun

Salah seorang tukang pancing berangkat di pagi untuk mencari rezeki yang halal. Dia melemparkan kailnya ke atas sungai. namun, sudah beberapa lama ia menyimpan kail tidak satupun ikan yang nyangkut. ia berdoa dengan nada sumpah kepada Allah bahwa anak-anaknya berteriak kelaparan di rumahnya. sebentar lagi matahari akan segera terbenam. akhirnya Allah memberikan rezeki, yaitu berupa ikan yang sangat besar. Ia bersyukur kepada Allah SWT. Ia segera mengambilnya dan membawa pulang dalam keadaan penuh rasa bahagia.

Ketika sedang menempuh jalan yang menuju ke rumahnya, tiba-tiba ia bertemu dengan rombongan seorang raja yang sedang jalan-jalan untuk mencari angin segar. Sang raja melihat orang yang membawa ikan tadi dan meminta untuk mendekat. Raja mengetahui bahwa orang tersebut membawa ikan. ia sangat terpesona dengan ikan tersebut. Maka, ia mengambil secara paksa darinya dan dibawa ke istananya. Sang raja bermaksud memberi kejutan kepada permaisurinya. Ia mengeluarkan ikan tersebut di hadapan sang permaisuri dan ikan pun berputar-putar.

Tiba-tiba ikan tersebut menggigit tangan raja. semalam suntuk sang raja tidak dapat istirahat dan tidak bisa tidur. Lalu ia memanggil para tabib kerajaan agar mengobatinya. Para tabib menganjurkan agar jari tangan sang raja dipotong. Maka, jari sang raja dipotong. Namun, tetap saja semalam suntuk dirinya tidakbisa tidur. Racun ikan tersebut telah merasuki seluruh tangannya.

Selanjutnya, para tabib menganjurkan agar tangan raja dipotong. dipotonglah tangan sang raja. Namun, setelah tangannya dipotong pun sang raja tidak dapat beristirahat. Bahkan, ia terus menjerit-jerit meminta tolong. Para tabib menganjurkan agar pergelangan tangannya sampai ke sikut dipotong. Memang, setelah tangannya dipotong sampai pada bagian sikut raja, rasa sakitnya terhenti. Namun, jiwanya tidak merasa tenang karena ia tahu keadaan dirinya yang tidak memiliki satu tangan.

Akhirnya, para tabib menganjurkan agar sang raja berobat kepada ulam ahli penyakit jiwa. Sang raja berangkat menemui seorang ulama ahli jiwa. Di hadapan sang ulama rja tersebut membeberkan kisah ikan yang diambilnya secara paksa dari seorang tukang pancing. Ulama tersebut berkata, “Jiwamu tidak akan kecuali jika tukang pancing tersebut memaafkanmu.” Maka sang raja berupaya mencari tukang pancing yang dirampas ikannya itu. Akhirnya, raja menemukannya. Raja mengadukan masalah penderitaannya dan meminta kepadanya agar mau memaafkannya. Tukang pancing tersebut memaafkan raja sehingga ia merasa tenang. Lalu ia bertanya kepada tukang pancing tadi, “Apa yang engkau katakan untukku, ketika ikanmu dirampas olehku?” Tukang pancing berkata, “Saya tidak mengatakan apa-apa kecuali satu kalimat, “Ya Allah, ia telah melemahkan kekuatanku. Tampakkanlah kekuasaan-Mu kepadanya!” 



sumber : http://www.bluefame.com/topic/453297-ikan-beracun/

Miskin Turki Jadi Jutawan di London - Huseyin Ozer

semoga sepenggal kisah dari para tokoh hebat ini, bisa menjadi pemacu dan bahan pembelajaran bagi kita, untuk tidak mudah menyerah. dan semoga melalui kisah mereka juga qt bisa terinspirasi oleh kegigihan mereka dalam menjalani kehidupan.


Posted Image

Berawal Sebagai Tukang Cuci Piring

perjalanan hidup sang Huseyin Ozer, jutawan London berdarah Turki begitu panjang dan pahit. Lahir di sebuah desa di Turki dari keluarga yang broken home, lebih malangnya lagi, kedua orang tuanya tak mau merawatnya. "Saya ini anak yang tidak dikehendaki" katanya mengeluh.

Ia kemudian dititipkan kepada kakeknya dari pihak ayah. Ketika ingin sekolah saat usianya sudah menginjak tujuh tahun, ayahnya tak mau membiayainya. Ia tak bisa mengandalkan kakeknya yang sudah tua renta. Akhirnya ia gagal sekolah. "Saya belajar menulis di tembok menggunakan arang," ujarnya. Ia lalu menjadi penggembala kambing.

Mengetahui hal ini, ibunya berang. Ia meminta Ozer pergi saja ke kota (Ankara) dan mencari pekerjaan yang lebih baik disana. Saat itu Ozer sudah berusia belasan.Ia pun pergi dengan meminjam uang dari rentenir. Awalnya ia hidup menggelandang. Bahkan jika malam tiba, ia tidur di toilet umum. Nasibnya sedikit berubah
ketika ia diterima bekerja di sebuah bar. Ia bisa menyewa tempat lebih baik, yaitu gudang tempat penyimpanan batu bara, itupun hanya untuk tidur. Yang menarik, ia terobsesi ingin belajar terutama bahasa Inggris. Gaji pertamanya ia belikan buku-buku. Setelah itu ia ikut les bahasa Inggris di Ankara dengan uang yang dikumpulkannya.

Karena bergaul dengan anak-anak jalanan, Ozer terpikirkan untuk mengangkat nasib mereka dengan pendidikan. Dari gajinya yang tak seberapa ia membuat perkumpulan pendidikan anak jalanan. Belakangan perkumpulan itu mendapat banyak perhatian dan dukungan keuangan sana-sini. Karena idenya dari Ozer, lembaga itu kelak bernama Huseyin Ozer Education Trust.

Ia sendiri kemudian pergi ke Istanbul mengikuti wajib militer. Selesai tugas beberapa tahun kemudian, saat usianya menginjak 23 tahun, ia pergi ke London menggunakan bis, untuk memperdalam bahasa Inggris. "saya tak punya uang untuk beli tiket pesawat terbang," katanya. Untuk menyambung hidup ia bekerja di sebuah restoran. Ia memilih menjadi pencuci piring ketimbang pelayan karena bahasa inggrisnya yang belepotan. Namun itu justru menolongnya untuk mempelajari pekerjaan dapur.

setelah itu bekerja sebagai penjual kebab (makanan khas Turki). Lama-lama ia bisa mengumpulkan modal untuk memiliki gerai kebab sendiri. Bahkan melalui ketekunannya ia bisa menyewa tempat berjualan kebab lebih baik. Caranya ia berhemat sampai bisa membesarkan bisnisnya menjadi restoran.

"saya beberapa kali bangkrut. Tapi saya terus mencoba dan mencoba lagi," katanya. Ia tak takut bangkrut, juga tak jemu untuk memulai bisnisnya jika gagal Pilihannya cuma satu, bisnis restoran. Akhirnya ia bisa melahirkan restoran yang lumayan besar. Dan untuk menjadikannya restoran bergengsi, Ozer memperkerjakan
sejumlah ahli makanan dan racikan makanan yang lezat hasil penemuannya selama beberapa tahun. (*)


===

Membalas Masa Lalu dengan Ilmu

Posted Image

Bisnis restoran Ozer sudah mencapai angka belasan di London dan beberapa restoran mitranya. Meski sukses sebagai pengusaha restoran, ia tetap terobsesi menularkan keahliannya dengan berbagai cara. Ia ingat masa kecilnya yang sulit sekolah karena itu ia membalas masa lalunya dengan berbagi ilmu pada semua orang. Ia mengajarkan pada karyawannya bagaimana berbisnis restoran dan mendorongnyaagar kelak menjadi pengusaha. "Banyak mantan karyawan saya yang sudah mahir kembali ke Turki dan membuka restoran disana," katanya. ada juga yang membuka restoran dengan menu yang mirip dengan yang ada di restoran milik Ozer, Sofra. Ia tak takut tersaingi justru merasa bangga. "Saya sudah menciptakan 20-an millionaire," ujarnya senang.

Soal semangat mendidiknya ini kemudian didengar sejumlah unversitas. Universitas di Inggris datang kepadanya untuk belajar kuliner atau berbisnis restoran bagi mahasiswanya. "Saya ikut mendidik di universitas. Tetapi saya tak datang ke universitas, justru universitas yang datang kesini," ujarnya. "Mahasiswa-mahasiswa saya mendapatkan pekerjaan disini, mendapatkan uang juga, dan makannya di restoran," katanya.

Ozer yang tak sekolah akhirnya sukses menjadi pebisnis restoran di London dan diakui dunia. Anak kampung ini berhasil mengembangkan potensinyadari pilihan yang sempit. Ia tak bisa menyesali masa kecilnya yang tak bisa belajar. Ia justru terus maju ke depan menjalani langkah demi langkah yang sulit. "Saya maju karena saya memilih pilihan yang sulit," katanya. Dan belajar itulah senjatanya. Ia belajar dari apa yang ditemuinya. Hal ini yang mengantarkannya hingga kemudian sukses. (*)



sumber : http://www.bluefame.com/topic/458046-miskin-turki-jadi-jutawan-di-london-huseyin-ozer/

Disini Jual Ikan Segar


Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan” Disini Jual Ikan Segar”. Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.

“Mengapa kau tuliskan kata: DISINI? Bukankah semua orangsudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?”

“Benar juga!” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “DISINI”dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN SEGAR”.

Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang jugamenanyakan tulisannya.

“Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?

“Benar juga” pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata “SEGAR”dan tinggallah tulisan “JUAL IKAN”.

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya: “Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan?

Benar juga pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggallah tulisan “IKAN”.

Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke 4, yang juga menanyakan tulisannya: “Mengapa kau tulis kata IKAN?
Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini Ikan bukan Daging?

“Benar juga” pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.



Renungan :
Bila kita ingin memuaskan semua orang, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Be yourself!
 

Sebutir Kurma Penjegal Doa


Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Masjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua didekat Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma teletak dekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.


Empat (4) Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba-tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya, “Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata Malaikat yang satu. “Tetapi sekarang tidak lagi, doanya ditolak karena 4 bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram,” jawab Malaikat yang satu lagi. Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal Adzim”, Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.


Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda, “4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua, kemana ia sekarang ?” Tanya Ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu. “Innalillahi wa innaillaihi rojiuun, kalau begitu kepada siapa saya mmeminta penghalalan?”. Lantas Ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata Ibrahim setelah bercerita. “Engkau sebagai ahli waris orang tua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?”, “Bagi saya tidak masalah, Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas namakan mereka karena mereka mempunyai hak yang sama dengan saya”, “Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu”.


Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim, 4 bulan kemudian Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba-tiba ia mendengar dua Malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap-cakap, “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain,” “O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dan ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.””Oleh sebab itu berhati-hatilah dengan makanan yang masuk ke tubuh kita, sudah halalkah ? lebih baik tinggalkan bila ragu-ragu. 

Mie.. Lagi.. Mie.. Lagi.. Ini Dia Mie.. Telkom..

Purwokerto,  21 Oktober 2011

Sejak kapan Telkom buka cabang mie ayam… hew2.. bukan siy.. Mie ayam ini letaknya ada di dekat kantor Telkom cabang Purwokerto yang di Jl. Merdeka, tepatnya di depan SMK Mardikenya disitu ada banner Mie Ayam Telkom jadi tempatnya gampang dicari. Kemarin diajak Siti makan-makan pas ulang tahunnya. Hew2.. yang namanya makan-makan ya semangat dunk.. ampe2.. chan nyampe disana duluan.. buset dah yang nraktir aja belum nyampe kok yang ditraktir dah datang duluan, ntar kalo gak jadi ditraktir gimana hew2…


 Disana kita makan rame-rame, asyik juga nich.. walau di hati kangen ma yayank karena gak bisa maem bareng hikz2… kapan-kapan kita cobain ya yank sama2… Tiga temen kita satu angkatan gak bisa hadir wah pada kemana ya mereka itu…

Mie-nya banyak.. Ayamnya banyak.. Walaupun mungkin tampangnya biasa aja tapi yang beli terus berdatangan pokoknya laris dech, jadi cobain ja law mampir ke Purwokerto. Dengan harga sekita 6-ribuan kayaknya gak rugi di kantong apalagi untuk kaum pelajar. Poin 8 aja ya… Overall enak.

Salam Manis Chan & Bams